Peringaran 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen bagi
Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Dr Muhadjir Effendy
MAP selaku inspektur upacara HUT RI. Dia menegaskan pentingnya peran
seabad lebih Muhammadiyah bagi bangsa.
“Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari peran Muhammadiyah. Secara
usia, Muhammadiyah berdiri jauh lebih dulu dibandingkan Indonesia. Bisa
dikatakan, Indonesia banyak belajar dari Muhammadiyah. Jangan heran
kalau para tokoh, perintis, dan pendiri bangsa Indonesia banyak dari
kalangan Muhammadiyah,” ujar Muhadjir dalam pidatonya di Helipad UMM,
Senin 17 Agustus 2015 sebagaimana dikutip dari Republika.
“Bung Karno misalnya, adalah tokoh yang lahir dari keluarga besar
Muhammadiyah. Begitu pula Jenderal Sudirman, pahlawan gerilya ini adalah
pendiri Hisbul Wathan, cikal bakal Pramuka Indonesia,” beber Muhadjir
menyebut beberapa pahlawan Indonesia.
Dalam pidatonya, Muhadjir juga menegaskan peran Muhammadiyah sebagai
motor penggerak perubahan Indonesia berkemajuan. “Jadi bukan hanya maju
saja, tetapi berkemajuan. Ini artinya Indonesia harus selalu mengalami
kemajuan. Saya kira kita sangat bisa berperan dengan turut mengabdi pada
pendidikan, melalui Muhammadiyah, melalui kampus ini,” tuturnya.
Muktamar Muhammadiyah yang digelar awal Agustus lalu, kata Muhadjir,
juga merupakan salah satu indikator penting peran Muhammadiyah dalam
upaya membangun Indonesia berkemajuan.
Rangkain kegiatan bertema “Semarak HUT RI ke-70” tak hanya
diperingati dengan upacara. Selepas upacara, di tempat yang sama digelar
aneka lomba, di antaranya nyunggi tempeh, tarik tambang, kelereng
sendok, makan kerupuk, balap karung dan sepeda lambat.
Kegiatan diikuti seluruh elemen kampus, mulai dosen, karyawan, satuan
pengamanan (satpam), juru parker, serta perwakilan mahasiswa. Sejumlah
dosen asing pun turut serta dalam prosesi sakral ini.
Catharina, salah satu dosen asing asal Portugal menyatakan, ini kali
pertama ia mengikuti upacara kemerdekaan Indonesia. “Perayaan yang
sangat indah. Saya belum pernah mengalami ini sebelumnya,” ungkapnya.
Tak mau kalah, Catharina mengikuti semua jenis lomba yang ada. “Saya
dapat juara dua di sepeda lambat dan juara satu di lomba kelereng. Tarik
tambangnya super seru, tapi saya tidak menang,” ujarnya sambil tertawa
lepas.
Source: www.satuislam.org
Kamis, 23 Maret 2017
GENERASI MUHAMMADIYAH
→ Peran Muhammadiyah Bagi Kemerdekaan Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar