Semangat tersebut terkuak atas apa yang
disampaikan Aziz Qahar, yang mengatakan bahwa Muhammadiyah punya
tanggung jawab konstitusional, khususnya bagi Pemuda Muhammadiyah.
Sontak ruangan yang dipadati para peserta yang terdiri dari kader Pemuda
Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), menjadi gemuruh.
“Kita harus mengambil peran di sini,
karena kemerdekaan ini adalah warisan untuk generasi pemuda. Apalagi ini
warisan Muhammadiyah, maka generasi saat ini harus memiliki andil, kita
semua tahu bahwa pondasi dan konsep bangsa ini banyak digagas oleh
kader Muhammadiyah, sehingga tentunya ini merupakan suatu hal yang mesti
dijadikan spirit bagi kader-kader mudanya untuk turut berkontribusi
atas perbaikan bangsa ini,” tegas Azis Kahar.
Azis Qahar mengingatkan, tanggung jawab
pemuda adalah mengembalikan makna pancasila sesuai tujuan pendiri negara
Indonesia. Terlebih saat ini kepentingan yang bersatu dan kuat dalam
ruang legislatif tidak memiliki lagi lembaga yang bisa memberikan
teguran untuk mengambil kebijakan yang tidak sesuai dengan kondisi yang
ada.
“Jangankan DPD, putusan Mahkamah
Kontitusi saja bisa diabaikan oleh DPR RI. Itu bukti kekuatan dan
kesatuan mereka dalam merusak negara secara perlahan dan sistematis,”
katanya.
Menurut Aziz, pembangunan jiwa harus
didahulukan dari pada pembangunan badan, seperti apa yang tertuang dalam
naskah lagu Indonesia Raya. Sehingga moral yang terpatri dalam
membangun negara bisa terwujud.
Melalui kesempatan tersebut, Aziz juga
mengungkapkan apresiasinya atas kiprah Muhammadiyah bersama Pemuda
Muhammadiyah melalui advokasi atas kasus kematian Suyono. “Kita patut
bersykur atas Muhammadiyah, yang berani mengambil jalan yang tak biasa
atas perjuangannya mencari kebenaran dan keadilan atas
keseweang-wenangan Densus 88. Muhammadiyah selalu jadi pelopor,”
tutupnya.
Sumber:http://www.khittah.co/pemuda-muhammadiyah-harus-ambil-peran-dalam-bernegara/2490/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar