JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Panglima TNI, Jenderal
Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa Muhammadiyah yang telah sangat berjasa
bagi republik ini harus bisa terus eksis. Muhammadiyah yang telah
berjuang sepenuh raga untuk negeri ini tidak boleh kalah oleh berbagai
kelompok yang ingin merusak keutuhan bangsa.
Oleh karena itu, Gatot menyatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya,
TNI, sangat membutuhkan Muhammadiyah. Karena Muhammadiyah termasuk salah
satu organisasi besar yang berjasa mengantarkan bangsa Indonesia kepada
kemerdekaan.
“Sejarah membuktikan, bangsa ini merdeka bukan karena TNI. Tapi
rakyat, termasuk Muhammadiyah. TNI butuh Muhammadiyah,” ungkap Gatot
dalam diskusi akhir tahun bertema “Meruwat Indonesia, Menjaga NKRI” yang
digelar Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM)
di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat,
Rabu, (28/12).
Menurut Gatot, bukti nyata bahwa TNI pun membutuhkan Muhammadiyah
adalah fakta sejarah Proklamasi 17 Agustus terjadi setelah Muhammadiyah
lama eksis bersama elemen masyarakat lainnya. Pada 5 Oktober 1945, TNI
baru lahir. Menurutnya, TNI itu hadir setelah beberapa bulan
kemerdekaan. Sebelum kemerdekaan, rakyatlah yang berjuang bersama.
Karena itu, Gatot ingin Muhammadiyah ikut terus menjaga keutuhan
bangsa ini dari berbagai ancaman dan kerusakan. “Muhammadiyah tidak
boleh hilang dan kalah dengan kelompok-kelompok lain yang ingin merusak
dan menghancurkan bangsa ini,” ujarnya.
Dalam acara itu, Gatot terlihat mengenakan seragam dinas TNI, dan
saat tiba dirinya menyempatkan diri menyalami tamu yang hadir. Selain
Jenderal Gatot, turut hadir menjadi narasumber yakni Sekretaris Umum PP
Muhammadiyah Abdul Mukti, Ketua Forum Rektor Suyatno, dan Direktur
Eksekutif CSIS Philip J Vermonte.
Gatot mengakui, akhir-akhir ini, kekuatan Islam Indonesia mulai
berkurang dan kalah menonjol dibandingkan dengan kelompok lain yang
tidak memiliki akar sejarah yang kuat. “Kekuatan Islam Indonesia seolah
menghilang, kalah dengan kelompok lain. Ini tidak boleh. Muhammadiyah
tidak boleh hilang, harus berdiri paling depan,” tegas Gatot.
Sekjen FOKAL IMM, Azrul Tanjung mengatakan bahwa acara ini bertujuan
untuk membersihkan Republik Indonesia dari berbagai ancaman yang datang
bertubi-tubi, baik dari dalam maupun kekuatan luar. Terkait ancaman
bidang budaya, sosial, politik, maupun ekonomi.
“Temanya meruwat, ya membersihkan. Kita ingin membersihkan republik
ini dari berbagai ancaman, khususnya yang berkaitan dengan disintegrasi
bangsa. Maka kita perlu menjaga NKRI bersama TNI,” kata Azrul (Ribas).
Sumber:http://www.suaramuhammadiyah.id/2016/12/28/panglima-tni-muhammadiyah-tidak-boleh-hilang-dan-kalah/
Rabu, 22 Maret 2017
GENERASI MUHAMMADIYAH
→ Muhammadiyah Tidak Boleh Hilang dan Kalah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar