Kamis, 23 Maret 2017

Peran Kepanduan Hizbul Wathan dalam Pembentukan Katakter Bangsa

Tidak ada komentar:
Oleh: Uun Harun Syamsuddin
  1. Pengantar
Allah menciptakan manusia dengan maksud dan tujuan tertentu (Q.S. 23: 115). Manusia diciptakan Allah dari bumi (tanah dan air) dan Allah mengamanati manusia supaya memakmurkannya (Q.S. 11: 61). Manusia diberi hak untuk menguasai bumi dan berkewajiban memakmurkannya. Memakmurkan artinya membuat (menyebabkan) bumi ini menjadi makmur, yakni banyak hasilnya, sejahtera penduduknya, serta berkecukupan. Dengan kata lain manusia harus berbuat kebajikan dan dilarang membuat kerusakan di bumi ini (Q.S 28: 77).
Bumi ini pewarisnya adalah manusia yang shalih (Q.S. 21: 105). Manusia yang shalih adalah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya , berjuang dengan sungguh-sungguh pada jalan yang telah ditentukan Allah dengan harta dan jiwanya (Q.S.61: 11), disertai niat yang ikhlas (Q.S. 98: 5). Perjuangannya ditujukan untuk memperoleh kurnia dan ridla Allah (Q.S. 48: 29).

Pemuda Muhammadiyah Harus Ambil Peran dalam Bernegara

Tidak ada komentar:
Dialog Publik DPD RI yang bekerjasama Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Makassar di Hotel Trisula, Ahad (10/4) kemarin, dengan menghadirkan Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dr Ir H Abdul Aziz Qahar Muzakkar, M.Si., menggugah semangat kebangsaan kader muda Muhammadiyah yang mengikuti kegiatan tersebut.
Semangat tersebut terkuak atas apa yang disampaikan Aziz Qahar, yang mengatakan bahwa Muhammadiyah punya tanggung jawab konstitusional, khususnya bagi Pemuda Muhammadiyah. Sontak ruangan yang dipadati para peserta yang terdiri dari kader Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), menjadi gemuruh.

Muhammadiyah dan Persis, Syarikat Islam dan Jong Islamieten Bond. NU. Masyumi

Tidak ada komentar:
Oleh : Achmad Rosyidi

I. PENDAHULUAN

Organisasi Masyarakat (ormas) adalah salah satu kumpulan yang didirikan oleh sekelompok masyarakat tertentu yang dipimpin oleh seorang tokoh karismatik, mereka berperan sebagai pioner pembagunan masyarakat tersebut.

Indonesia adalah bangsa yang pluralis baik agama, suku dan budaya, sehingga ormas tumbuh dan berkembang berbagai corak dan bentuk sesuai dengan keadaan stuasi dan kondisinya. Di makalah ini akan dibahas enam ormas yang menurut penulis, sangat berpengaruh dalam membangun bangsa ini baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan, yaitu Muhammadiyah, Persis, SI (Syarikat Islam), Jong Islamiten Bond, NU dan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia).

Memaksimalkan Peran Muhammadiyah dalam Rangka Memberantas Kemiskinan (Harapan untuk Muhammadiyah)

Tidak ada komentar:
Muhammadiyah merupakan suatu gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Gerakan ini ditujukan kepada perseorangan maupun masyarakat. Muhammadiyah yang berdiri pada 18 November 1912 adalah organisasi tua, ia menjadi yang tertua di negeri ini karena organisasi yang lahir sebelumnya atau pada saat yang hampir bersamaan banyak yang sudah tinggal nama dalam sejarah. Dalam usia yang telah mencapai satu abad (103 tahun dalam kalender Hijriyah) gerakan Islam ini sebagai contoh terbaik bagi gerakan modernisme Islam yang masih mampu menunjukkan elan vitalnya untuk tetap survive dan berkiprah dalam percaturan kehidupan umat manusia (Febriansyah dkk., 2013).

Muhammadiyah sebagai gerakan Amar Mak’ruf Nahi Munkar dalam Politik

Tidak ada komentar:
           Peran Muhammadiyah dalam politik nasional sangat penting. Muhammadiyah memang bukan partai politik. Muhammadiyah lebih merupakan organisasi Islamic-based civil society (masyarakat madani) dan sekaligus sebagai interest group (kelompok kepentingan).
Pada masa Demokrasi Liberal yang berlangsung antara tahun 1945 hingga 1959, hubungan Muhammadiyah dengan Partai Politik serasa amat dekat. Ketika pemerintah mengumumkan berdirinya partai-partai politik pada 3 Nopember 1945, Muhammadiyah ikut mendirikan Masyumi melalui Muktamar Islam Indonesia, 7-8 Nopember 1945, dimana Muhammadiyah menjadi anggota istimewa partai politik ummat Islam pertama tersebut
Tarik ulur kepentingan Muhammadiyah dalam Masyumi memang sedikit mengalami dinamika, misalnya dengan persoalan posisi status keanggotaan Muhammadiyah di Masyumi. Hal ini sempat dibicarakan pada sidang Tanwir Muhammadiyah 1956 di Yogyakarta yang merekomendasikan peninjauan ulang status keanggotaan Muhammadiyah di Masyumi
Persoalan ini tuntas ketika PP Muhammadiyah menyelenggarakan Pleno tahun 1959, yang memutuskan Muhammadiyah keluar dari keanggotaan Masyumi.

Peran Muhammadiyah dalam Politik Kebangsaan

Tidak ada komentar:
        Muhammadiyah sejak lahirnya tanggal 08 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan 18 Nopember 1912 M, telah dikenal sebagai gerakan tajdid yang dinamis, kreatif dan inovatif. Ketika awal berdirinya pada dirinya telah menyatu kata-kata reformis dan modernis sebagai simbol jati dirinya yang modern dan berwawasan masa depan. Dari kata-kata reformis dan modernis itu dapat dipahami bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi pertama sebagai pelopor dalam mengaktualisasikan ajaran Islam secara murni, ikhlas dan mutaba’ah yang kemudian secara bertahap menyebar dengan pesatnya di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri.
Muhammadiyah di samping menyebutkan dirinya sebagai persyarikatan
juga menamakannya sebagai gerakan. Kedua nama itu dimaksudkan
untuk mengingatkan bahwa, Muhammadiyah adalah suatu kumpulan dari orang-orang Islam yang mau bersyarikat atau bersatu untuk memperjuangkan tegak dan bangunnya agama Islam melalui pergerakan dan perjuangan yang penuh dengan tantangan dan pengurbanan.

MUHAMMADIYAH MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA SECARA HOLISTIK BERTERASKAN TAUHID : MENUJU TAJDID ILMU DAN REFORMASI PENDIDIKAN

Tidak ada komentar:

I- Memaknai Peran Strategis Muhammadiyah
           Sejak awal berdirinya, pada th 1912, Muhammadiyah, yang sama-sama lahir di awal periode kebangkitan bangsa, dengan sejawat dekatnya, Taman Siswa di Yogyakarta, telah melakukan perintisan dalam pencerdasan bangsa yang sangat menarik dan kreatif, sesuai dengan keberadaannya sebagai gerakan pembaruan atau tajdid. Kedekatan dan perjuangan bersama lewat pendidikan bangsa yang bersifat cultural dan keagamaan antara KH A Dahlan dan Ki Hadjar Dewantara ini dilanjutkan oleh KH Mas Mansur, salah seorang ketua Umum PP Muhammadiyah (1927 – 1933) yang bersama Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta duduk dalam satu tim yang dikenal dengan “Empat Serangkai”.

Peran Muhammadiyah Bagi Kemerdekaan Indonesia

Tidak ada komentar:
Peringaran 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen bagi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Dr Muhadjir Effendy MAP selaku inspektur upacara HUT RI. Dia menegaskan pentingnya peran seabad lebih Muhammadiyah bagi bangsa.
“Kemerdekaan Indonesia tak lepas dari peran Muhammadiyah. Secara usia, Muhammadiyah berdiri jauh lebih dulu dibandingkan Indonesia. Bisa dikatakan, Indonesia banyak belajar dari Muhammadiyah. Jangan heran kalau para tokoh, perintis, dan pendiri bangsa Indonesia banyak dari kalangan Muhammadiyah,” ujar Muhadjir dalam pidatonya di Helipad UMM, Senin 17 Agustus 2015 sebagaimana dikutip dari Republika.

Peran Muhammadiyah di Negara Pancasila

Tidak ada komentar:
            sebgai kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 telah berjuang dalam pergerakan kemerdekaan dan melalui para tokohnya terlibat aktif mendirikan Negara Republik Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Muhammadiyah memiliki komitmen dan tanggungjawab tinggi untuk memajukan bangsa dan Negara sebagaimana dicita-citakan para pendiri bangsa. Para tokoh Muhammadiyah sejak era KH. Ahmad Dhalan dan Nyai Walidah Dahlan hingga sesudahnya mengambil peran aktif dalam usaha-usaha kebangkitan nasional dan perjuangan kemerdekaan.

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN DAKWAH ISLAM

Tidak ada komentar:
Landasan Hitoris Lahirnya Muhammadiyah
Kemegahan peradaban Islam berakhir dengan serbuan tentara Mongol pada pertengahan abad ke-13 yang meluluhlantakkan kota Bagdad, seiring dengan tumbuhnya benih-benih kebangkitan kembali Eropa dengan ‘renaisance’nya. Sementara Islam memasuki masa-masa zaman kegelapan sampai pada awal abad ke-19, karena sebagian besar daerah kekuasaan Islam telah menjadi daerah kekuasaan imperialisme Eropa sebagai wujud dari ‘kebangkitan’ Eropa.
Masa kegelapan Islam baru berakhir dan memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan pada awal abad ke-19. seiring dengan lahirnya tokoh-tokoh pembaharu islam dan berbagai gerakan islam di dunia Arab. Pertama, gerakan muncul di Mesir dengan tiga tokoh, yaitu : Jamaluddin Al Afghani ynag berkebangsaan Afghanistan dijuluki sebagai ‘tokoh Renaisance Islam’, Muhammad Abduh yang berkebangsan Mesir bercita-cita terwujudnya kejayaan dan kemuliaan ummat Islam di negeri mana pun, serta Rasyid Ridho dan Muhammad Iqbal. Walaupun sebelum mereka sudah terlebih tumbuh benih-benih kebangkitan melalui tokoh-tokoh seperti Ibnu Taimiyah dan Abdul Wahab dengan gerakan wahabi-nya (Islam murni).

Peranan Mahasiswa Muhammadiyah Dalam Bidang Pendidikan

Tidak ada komentar:
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi kader yang khusus dibentuk oleh Muhammadiyah, untuk melangsungkan dan mewujudkan cita-cita Muhammadiyah dikalangan Mahasiswa. Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual sangat dibutuhkan oleh Muhammadiyah untuk menopang dan memproduksi kader-kader dengan pikiran cerdas, diri penuh dengan ke-Imanan kepada Allah dan berjiwa sosial kemasyarakatan.

Hubungan Muhammadiyah dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah hubungan seperti orang tua dengan anaknya. Amal Usaha Muhammadiyah merupakan alat dakwah Muhammadiyah terdiri dari amal usaha bidang ekonomi, sosial, pendidikan dll. Perguruan Tinggi Muhammadiyah masuk sebagai amal usaha yang bergerak dalam dunia pendidikan dan biasa dikenal sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Ada hubungan segitiga yang tidak bisa dipisahkan antara Muhammadiyah, sebagai organisasi Induk, kemudian Perguruan Tinggi Muhammadiyah sebagai Alat dakwah Muhammadiyah dan IMM sebagai generasi penerus Muhammadiyah.

Rabu, 22 Maret 2017

Peranan Pemuda Dalam Dakwah Islamiyah

Tidak ada komentar:
Sudah menjadi sunnatullah jika di setiap masa akan tumbuh pemuda-pemuda yang kelak dibimbing seorang ulama pembaharu (mujaddid). Senantiasa melakukan berbagai bentuk pembaharuan dalam mencairkan kebekuan yang ada pada masa tersebut. Berbagai bentuk kebekuan itu antara lain: kebekuan pemikiran, kebekuan pergerakan, kebekuan kepemimpinan dan lain-lain. Karena pemuda yang sejati itu bukan hanya berumur dua puluh tahun tetapi pemuda sejati ialah pemuda yang rela berjuang demi agamanya.
Sepanjang gerakan pembaharuan yang dilakukan berada pada koridor atau rambu-rambu syariat dan untuk kemuliaan islam (izzatul islam), hal tersebut perlu mendapat dukungan kaum muslimin. Tetapi sebaliknya, jika gerakan tersebut telah keluar dari koridor syariat serta bertentangan dengan ajaran Al Qur’an dan As-Sunnah, seluruh kaum muslimin hendaknya berdiri dalam satu barisan menentang arus gerakan tersebut, jadi satu elemen pendukung pembaharuan yang sangat potensial adalah para pemuda. Selain usia muda merupakan fase berkumpulnya kekuatan (potensi) yang maksimal, mereka juga merupakan orang-orang yang dikenal memiliki idealisme tinggi, tidak memiliki beban dan sangat objektif dalam menyuarakan setiap aspirasi, meski harus diakui adanya kelemahan terutama kematangan berpikir dan minimnya pengalaman. Islam menempatkan pemuda pada tatanan yang sangat strategis dalam melakukan berbagai perubahan menuju kejayaan umat.
“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” (Q.S. Al Kahfi [18] : 13)

Muhammadiyah Tidak Boleh Hilang dan Kalah

Tidak ada komentar:
JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa Muhammadiyah yang telah sangat berjasa bagi republik ini harus bisa terus eksis. Muhammadiyah yang telah berjuang sepenuh raga untuk negeri ini tidak boleh kalah oleh berbagai kelompok yang ingin merusak keutuhan bangsa.
Oleh karena itu, Gatot menyatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya, TNI, sangat membutuhkan Muhammadiyah. Karena Muhammadiyah termasuk salah satu organisasi besar yang berjasa mengantarkan bangsa Indonesia kepada kemerdekaan.
“Sejarah membuktikan, bangsa ini merdeka bukan karena TNI. Tapi rakyat, termasuk Muhammadiyah. TNI butuh Muhammadiyah,” ungkap Gatot dalam diskusi akhir tahun bertema “Meruwat Indonesia, Menjaga NKRI” yang digelar Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu, (28/12).

Pemuda Muhammadiyah Harus Menjaga Nilai-nilai KH Ahmad Dahlan

Tidak ada komentar:
Menutup bulan Syawal 1437 H, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Banjarmasin 9 melaksanakan kegiatan silaturrahmi dan halal bi halal  di halaman Mesjid Al Mukhlisin Jln Mangga Rt.13 Kebun Bunga, Banjarmasin.
Acara tersebut dihadiri oleh PW. Pemuda Muhammadiyah Kalsel, PCM Banjarmasin 9, PC. Aisyiyah Banjarmasin 9, IMM, Guru/Staff SMA Muhamamdiyah 2 Banjarmasin, SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin, dan warga muhammadiyah di lingkungan Muhamamdiyah Banjarmasin 9.
Diantara tokoh/ulama dan unsur pimpinan yang hadir diantaranya Drs Burhanuddin Afandi,  Anwar Rasyid, Sukrani Djamuddin, Merdekaya,Fahmi Noor, Faridah, dan Fahriati.
Dalam sambutan ketua pelaksana sekaligus Ketua Bidang Syiar dan Dakwah Akhmad Gazali, dan M. Ali Yusni selaku Ketua Pemuda Muhammadiyah Cabang Banjarmasin 9 menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan pimpinan diatasnya jika ada kesalahan dan kekhilafan pemuda dalam melaksanakan kegiatan atau program kerja. Kemudian meminta restu, dukungan, dan arahan agar program kerja pemuda periode 2015-2020 kedepannya bisa bersinergi dengan PCM, Aisyiyah dan berjalan dengan baik.

Selasa, 21 Maret 2017

Tapak Suci Putera Muhammadiyah

Tidak ada komentar:


Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat Tapak Suci, adalah sebuah aliran, perguruan, dan organisasi pencak silat yang merupakan anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Tapak Suci termasuk dalam 10 Perguruan Historis IPSI, yaitu perguruan yang menunjang tumbuh dan berkembangnya IPSI sebagai organisasi. Tapak Suci berasas Islam, bersumber pada Al Qur'an dan As-Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang ke-11. Tapak Suci berdiri pada tanggal 10 Rabiul Awal 1383 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Tapak Suci memiliki motto "Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlak saya menjadi lemah". Organisasi Tapak Suci berkiprah sebagai organisasi pencak silat, berinduk kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia, dan dalam bidang dakwah pergerakan Tapak Suci merupakan pencetak kader Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah berkedudukan di Kauman, Yogyakarta, dan memiliki kantor perwakilan di ibukota negara.
Tapak suci mempunyai ketua umum (purn) Mayjen Inf. Afnan Zamhari priode (2013-3018).
 
back to top